Perubahan Gaya Hidup Remaja pada Masa Pandemi
by : K. A.

           Pandemi virus korona telah memberi dampak pada kehidupan masyarakat dari segala sisi seperti kesehatan, ekonomi, pendidikan, dan lain sebagainya. Pandemi ini menyebabkan terjadinya perubahan gaya hidup semua kelompok masyarakat, tak terkecuali kelompok remaja. Perubahan gaya hidup yang terjadi pada para remaja ini memberikan dampak tidak hanya pada fisik tetapi juga mental mereka. Jika sebelumnya mereka akan menghabiskan waktu bersama teman, kini mereka terpaksa berdiam di rumah untuk melaksanakan pembatasan sosial (social distancing). Mungkin pada awalnya mereka akan menganggap bahwa hal ini merupakan kesempatan untuk beristirahat dari kehidupan sosial. Nyatanya yang terjadi justru berbeda. Berdiam di rumah ternyata tidak selamanya merupakan hal yang dapat dinikmati. Banyak dari mereka yang justru merasa jenuh, murung, dan sedih selama terpaksa berada di rumah.

           Berdiam di rumah tentu akan membawa rasa bosan untuk mereka. Sebagian besar dari mereka akan mengatasi rasa bosan tersebut dengan bermain gawai dan media sosial. Meski begitu, hal tersebut tidak cukup untuk mengatasi kejenuhan yang dirasakannya. Pasalnya, mereka mengharapkan saat-saat untuk bersosialisasi dan bertemu dengan orang-orang di sekitarnya. Dengan adanya pandemi virus korona, mereka hanya dapat menatap layar gawai dan berinteraksi dengan orang-orang melalui teks, panggilan suara, dan panggilan video.

           Selain itu, pembatasan sosial yang diterapkan membuat mereka tidak dapat menjalani kehidupan sekolah dengan selayaknya. Hal ini juga menjadi salah satu penyebab rasa jenuh yang dialami mereka. Mereka lagi-lagi hanya dapat menatap layar gawai untuk melaksanakan kegiatan belajar dan mengajar. Memang benar dengan segala teknologi yang ada membuat sekolah tetap dapat berlangsung. Namun, sekolah yang diberlakukan online ini tidak akan sama efektifnya dengan sekolah pada dasarnya. Murid-murid yang seharusnya dapat melakukan interaksi dengan guru secara langsung kini dibatasi. Banyak dari mereka yang merasa kesulitan untuk beradaptasi dengan kondisi ini.

           Perubahan gaya hidup selama masa pandemi ini memang tidak dapat dihindari. Hal yang dapat dilakukan untuk mencegah dan mengatasi rasa jenuh yang dialami hanyalah berusaha beradaptasi dengan segala perubahan yang terjadi. Selain itu, kita semua harus berusaha untuk melihat sisi positif dari apa yang ada. Hal tersebut akan mengurangi rasa cemas dan membuat kita merasa lebih tenang.

Stay safe everyone. Don’t go outside unless its urgent, and don’t forget to wear mask! It’s not only for yourself, but others too.